Rabu, 08 April 2015

Goresan Hati Kata galau Yunus Man Bagian 1

"Teganya dirimu mengiris hatiku yang terlanjur menyayangimu, tahukan kamu betapa pedihnya menyayat hati kata - kata yang kau lontarkan kemarin?"

"Tidakkah kau memiliki rasa sayang di jiwamu? seperti rasa sayangku yang begitu besar terhadapmu? Aku tak menyangka ternyata dirimu begitu tega melukai hatiku dengan janji - janji manis dan kata - kata rayuan yang begitu manis."

"Aku mengikuti cahaya yang menyinari jalan gelap dan penuh liku. Karna aku yakin cahaya itu akan menuntun langkah kakiku menuju jalan bahagia."

"Terbesit di hatii akan memory kenangan terindah saat bersamamu. Membuatku ingin memeluk dan mendekapmu dengan penuh kasih sayang. Walau pun aku harus mendaki ke atas gunung yang tinggi."

"Maafkan aku karena aku terpesona akan keindahan yang memikat. Hingga aku melupakan janjiku terhadapmu.

"Ku jalani hari - hariku dengan penuh kehampaan dan kesepian. Kemudian kau datang menggantikan kehampaan dengan kebahagiaan. Lukaku kau rawat hingga aku tidak lagi merasakan luka dan kembali merasakan kebahagiaan. Namun aku tidak pernah menghargai ketulusan cintamu. Hngga akhirnya kau pun pergi meninggalkanku."

"Kau tanam benih - benih cinta di hatiku. Akan tetapi aku membalasnya dengan meracuni cintamu dengan penuh kepalsuan."

"Tangisanku membuatmu semakin angkuh, kau menyiksaku... Kejamnya dirimu.."

"Saat ini kau pun menjauh dan pergi meninggalkan aku, aku pun mulai merasakan ketulusan cinta yang dulu kau berikan dan tidak pernah aku rasakan... Kasih aku hanya mampu mendo'akanmu semoga disana kau menemukan kebahagiaan bersama orang yang kau sayang."

"Aku menerima dengan hati lapang yang  penuh keikhlasan takdir cinta yang telah kau gariskan."

"Hatiku bagai tertusuk oleh seribu jarum luka sehingga tidak ada lagi harapan untuk hubungan ini..."

"Seiring lantunan Do'a yang tulus penuh dengan bait cinta membuatku tetap yakin dan terus melangkahkan kakiku. Walaupun jalanan yang akan aku tempuh penuh dengan ranjau dan duri."

"Namun kini aku sadar, aku bukan siapa - siapa lagi bagimu... namun aku berharap agar kau mengizinkan aku untuk tetap menyimpan namamu di hatiku."

"Terima kasih untukmu yang telah menyadarkanku. Aku hanya seorang pengembala yang tak pantas untuk mengenal cinta."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar