Apa yang di ceritakan oleh sahabat saya ini adalah kisah nyata seorang pria berusia 38 tahun yang memiliki seorang istri berusia 32 tahun yang berparas cantik dan juga baik hati. Bisa di bilang tauladan dalam rumah tangga. Di karuniakan dua orang anak laki - laki yang berusia Delapan tahun dan Enam tahun.
Beliau kerja di sebuah perusahaan antar bangsa sebagai Maintenance engineer, jabatan sebagai penyedia Emergency Responce Team (ERT). Beliau memiliki tugas yang sangat padat, sehingga beliau sering pulang malam bahkan di akhir pekan.
Pada suatu hari, beliau mengalami sebuah musibah, beliau mengalamai sebuah kecelakaan di jalan sewaktu ingin ke tempat kerja. Mobil yang di bawanya menabrak sebuah Truk dan akhirnya mobil yang di kendarainya tersungkur kedalam selokan.
Beliau mengalami koma selama Tiga hari dan di rawat di sebuah rumah sakit selama 47 hari. Saya termasuk sebagai orang yang pertama kali sampai ke rumah sakit, setelah mendapat panggilan dari istrinya. Dan saya juga termasuk orang pertama yang di lihatnya, setelah lepas dari koma, setelah istri dan dokter yang menanganinya.
Sewaktu sahabat saya ini koma. Dia di datangi oleh seorang malaikat yang mengatakan bahwa umurnya hanya tinggal satu jam saja, yaitu tepatnya pada pukul 01.45 siang. Akan tetapi malaikat itu juga mengatakan satu hal kepadanya, Allah akan menangguhkan kematiannya jika ada 50 orang yang mendo'akannya secara tulus agar dia mendapatkan umur yang panjang.
Beliau sangat panik dan bertanya, "Ada berapakah sekarang yang telah mendo'akan saya secara ikhlas?"
"Sampai sekarang baru ada 3 orang" jawab sang malaikat sambil menunjukkan ketiga orang itu.
Dilihatnyalah siapa saja orang yang telah mendo'akannya secara ikhlas itu. Yang pertama adalah Istrinya yang sejak hari pertama dia masuk ke rumah sakit, terus - terusan menangis. Dan juga kedua anaknya yang tertidur di kursi menungguinya siuman.
Malaikat itu juga memperlihatkan mereka yang mendo'akannya, yaitu teman sekerjanya termasuk saya, yang telah membacakan surat yasin di masjid. Ibu bapaknya, mertuanya , adik kakaknya, sahabat dan teman kerjanya. Semua orang itu telah mendo'akan saya namun tidak di terima oleh Allah.
Beliau pun bertanya kepada malaikat itu. "Mengapa do'a mereka tidak di terima?"
Malaikat menjawab. "Tiada keikhlasan 100% di hati mereka."
Waktu yang di berikan semakin mendekati. Dia pun tiidak tahu, mengapa malaikat memberikan waktu yang sangat singkat kepadanya untuk hidup di dunia ini? Apa yang akan terjadi padanya kini?
Dia pun kurang pasti. Malaikat terus menunggu dan melihat waktu yang kian menghampiri jam 01 : 45 siang.
Hanya tinggal 10 menit lagi. Baginya itu adalah hal yang mustahil untuk mencari 47 orang yang mendo'akannya secara ikhlas. Beliau pun bertanya kepada Malaikat "Apakah anda akan mencabut nyawa saya, jika saya gagal mendapat 47 orang yang ikhlas mendo'akan saya?"
Malaikat pun menjawab. "Ya"
Kurang dari satu menit, malaikat menghampirinya. Kemudian, secara tiba - tiba di mana waktu hanya tinggal setengah menit lagi dan malaikat menghampirinya dan berkata. "Allah mengabulkan do'a mereka yang mendo'akanmu agar di berikan umur yang panjang, Anda telah berhasil mendapatkan do'a dari 50 orang yang ikhlas mendo'akanmu.
Beliau pun bertanya, "Siapakah orang yang telah mendo'akan saya?"
Malaikat menunjukkan kepada sahabat saya. Orang itu adalah, rombongan anak yatim yang baru saja menunaikan ibadah sholat dzhuhur dan baru saja membacakan do'a untuk anda. Dulu anda pernah berkunjung ke panti asuhan mereka dan memberikan bantuan sejumlah uang. Mereka telah mendapat kabar atas kecelakaan yang telah menimpa anda dan kini mereka membalas kabaikanmu dengan mendo'akan agar kau di berikan umur yang panjang, setelah mereka usai melaksanakan sholat dzhuhur tadi. Doa' mereka ikhlas dan di terima oleh Allah.
Malaikat itu kemudian Ghaib dan tepat pada pukul 01:45 siang, sahabat saya tersadar dari komanya dan kemudian menangis dalam kesedihan. Istri beliau yang berada di sampingnya ikut menangis begitu juga dengan saya.
Waktu itu, saya tudak tahu apa yang telah terjadi kepadanya di dalam komanya, dan mengapa beliau menangis setelah tersadar dari komanya?
Setelah beberapa hari dan beliau pun sudah sehat dan juga sudah mulai bekerja, beliau pun menceritakan kepada saya, dan hal yang paling di sesalinya adalah.
1.Dia merasa bersalah kepada Istri dan anak - anaknya. Karena, telah membuang waktu yang seharusnya di pergunakannya untuk bersantai/berlibur dengan istri dan anak - anaknya, karena mengejar DUIT dan TANGGUNG JAWAB. Sedangkan istri dan anak - anaknya mendo'akannya secara ikhlas.
2.Dia telah mengabaikan tanggung jawabnya dalam berhubungan dengan masyarakat yang berada di sekelilingnya. Dan hal ini menyebabkan mereka tidak ada rasa kasih kepadanya walaupun dia akan mati.
3. Dia telah mengabaikan dan ingkar janji kepada teman - temannya sampai - sampai teman - temannya marah dan hal itu menyebabkan do'a mereka menjadi tidak ikhlas.
4.Beliau jarang pergi ke masjid, kecuali jika hari Jum'at dan ini menyebabkan jemaah masjid kurang mengenalinya dan menyebabkan do'a mereka tidak ikhlas.
5.Dia jarang memberikan sedekah dan amal jariah. Nasib baiklah yang telah menuntunnya untuk bersedekah ke panti asuhan, dan itu pun atas desakan istrinya.
6.Dia jarang bertolak ansur dengan kaki tangannya walau pun hal - hal yang remeh. Ini menyebabkan kaki tangannya membencinya dan do'a mereka juga tidak ikhlas.
7.Dia jarang berkunjung ke rumah adik dan kakanya. Dan takut kalau - kalau adik dan kakaknya akan meminjam uang kepadanya. Hal inilah yg membuat tiada keikhlasan di hati mereka.
8.Dia juga telah banyak sekali menyakiti hati kedua orang tuanya. Karena tidak menepati janji untuk pulang kampung setelah hari - hari tertentu, lantaran soal pekerjaan. Hal inilah yang membuat ibu bapaknya marah dan ini hanya Allah yang tahu.
9.Dia gagal menjalankan ibadah sholat pada waktunya, karena pekerjaannya dan pada akhirnya tidak di kerjakan sama sekali terutama sholat asar.
10.Dia tidak melaksanakan Zakat, walaupun beliau memang layak berbuat demikian.
Sahabat pembaca : Allah masih sayang kepada teman saya ini. Dia telah memberikan kita sebuah pelajaran dari kisah nyata ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar