Kisah Nyata - Ketulusan Hati Suami Istri Penjual Nasi

Disuatu senja yang suasananya hampir gelap. Disebuah warung makan tampak kedua suami istri yang berpengunjung lumayan ramai. Sementara itu di luar warung terlihat seorang pemuda yang kelihatan seperti seorang mahasiswa sedang mondar mandir menunggu sampai suasana warung makan itu sepi. Ketika warung itu sudah sepi dengan sifat yang agak malu - malu pemuda itu masuk sambil membungkukkan/menyembunyikan wajahnya masuk ke warung makan siap saji tersebut.

"Tolong sajikan saya semangkok nasi putih" kata sang pemuda dengan menyembunyikan wajahnya.

Sepasang suami istri muda ini pun menyediakan pesanan pemuda itu, walau dalam hatinya merasa bingung dan bertanya "Kenapa pemuda ini hanya memesan semangkok nasi putih saja, tanpa meminta lauk pauk ataupun sayuran"

Pada saat pemuda tersebut menerima nasi putih pesanannya, pemuda tersebut memberanikan diri berkata "Bisakah kiranya tuan menyiramkan sedikit kuah sayur di atas nasi saya?"

Dengan senyuma lebar menghiasi bibirnya Istri pemilik warung nasi itupun berkata "Ambil saja apa yang kamu suka, kamu tidak perlu membayarnya, Nak"

Sebelum menghabiskan makan, pemuda ini berfikir "Kuah sayur gratis" kemudian pemuda ini memesan semangkuk lagi nasi putih lagi.

"Jika semangkok tidak cukup untukmu anak muda, saya akan memberikan nasi yang banyak lagi untukmu." jawab suami pemilik warung dengan ramah.

"Saya ingin membawanya pulang pak. Besok saya ingin membawanya ke sekolah"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik warung tersebut berfikiran bahwa pemuda ini tentunya berasal dari keluarga miskin dari luar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk biaya sekolah, kesulitan soal uang itu sudah pasti.

Didorong oleh fikirannya sang pemilik warung nasi tersebut menyisipkan sepotong daging dan sebiji telur kebawah nasi putih pesanan sang pemuda tersebut. Kemudian membungkusnya dan terlihat hanya berisikan nasi putih saja.

Melihat perbuatan suaminya, sang istri berfikiran jika suaminya sedang membantu pemuda ini, akan tetapi dia tidak mengerti kenapa suaminya menyembunyikan daging dan telur di bawah nasi?.

Akan tetapi sang suami juga harus berkata jujur kepada istrinya yang kemudian berbisik di telinga sang istri. "Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk kedalam nasinya dia tentunya akan merasa kalau kita sedang bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung. Lain kali dia tidak akan mau mampir lagi kesini dan jika dia kewarung lain hanya membeli semangkuk nasi mana cukup gizi untuk bersekolah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya." bisik sang istri

"Jika saya tidak baik, apakah kamu mau menjadi istriku?"

"Terima kasih... Saya sudah selesai makan" kemudian sang pemuda menghampiri dan mengambil nasi pesanannya tadi seraya membalikkan badannya dan tidak lupa berterima kasih kepada sang pemilik warung nasi siap saji itu.

"Besok singgah lagi, engkau harus bersemangat!!!" kata sang suami pemilik warung nasi itu sambil melambaikan tangannya, yang di dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan - segan untuk datang lagi.

Sepasang mata pemuda itu berkaca - kaca haru, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap harinya memakan semangkok nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan harinya.

Sudah pasti nasi yang di bawa pulang setiap harinya terdapat lauk yang berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat.

Selama 20tahun pemuda ini tidak lagi pernah muncul ke warung itu lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini berusia 49tahun. Pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur. Tiba - tiba kehilangan mata pencarian dan mengingat anak mereka yang disekolahkannya di luar negri yang memerlukan biaya setiap bulan membuat suami istri ni berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat itu masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti seorang direktur dari kantor bonafit. "Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintahkan oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin diperusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi dua dengan perusahaan."

"Siapakah direktur di perusahaan kalian? Mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia." kata sepasang suami istri itu agak sedikit heran.

"Kalian adalah penolong dan teman baik dari direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya pemuda yang hanya memakan nasi putih yang menghilang selama 20tahun dengan susah payah dengan keahlian dan ilmu yang di raihnya mampu membangun kerajaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan yang diraihnya saat ini berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin dapat melanjutkan kuliahnya dan menjadi sukses seperti saat sekarang ini.

Setelah cukup lama berbincang sepasang suami istri ini pun pamit hendak meninggalkan kantornya. Kemudian pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dengan membungkuk beliau berkata kepada mereka "Bersemanga ya!!!" dikemudian hari perusahaan bergantung kepada kalian, sampai jumpa besok.

Catatan....

Kebaikan hati dan balas budi selamanya akan selalu melekat di dalam kehidupan manusia karena itu adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan...

Semoga kita bisa mengambil hal - hal positif dari kisah nyata dari negri tiongkok ini dan jika menurut anda kisah ini bermanfaat/berguna silahkan dishare jangan lupa untuk menyisihkan link blog ini ya :) http://diaryyunusman.blogspot.com/2015/02/kisah-nyata-ketulusan-hati-suami-istri.html