Selasa, 27 Januari 2015

Kisah Haru Nyata - Perjalanan Hidup Mbak Rani

 Assalamualaikum yunus,sebelumnya saya ingin berterima kasih karna sudah mau memposting ceritaku ke dalam blog kamu. sebut saja namaku Rani (nama samaran) aku berasal dari Indramayu dan saat ini aku bekerja di Saudi.
 Aku berasal dari keluarga yang bisa dibilang serba kekurangan. Ayahku adalah seorang buruh tani dan Ibu aku juga membantu ayahku dalam mencari uang untuk kebutuhan aku dan kelima saudaraku. Ibuku bekerja serabutan(jasa), dimana dia selalu mencuci pakaian tetangga dari rumah ke rumah.
Walau demikian aku tidak merasa malu mempunyai dan di besarkan oleh mereka. Malah aku merasa bangga mempunyai orang tua seperti mereka yang mempunyai tanggung jawab yang begitu besar kepada anaknya dan mampu menyekolahkan aku hingga aku selesai sampai SMU.
 Oleh karena kondisi dan keadaan orangtuaku yang sangat begitu sulit dan memiliki banyak hutang kepada yanto (nama samaran) aku pun dinikahkan dengan Yanto sebagai ganti/bayar hutang kedua orangtuaku. Sebagai seorang anak yg ingin berbakti kepada orang tua aku pun menurut dan mau dinikahkan dengan Yanto yang sudah memiliki Dua orang istri itu, dengan satu syarat bahwa mas Yanto tidak akan kawin lagi dan menjadikan aku istri terkahirnya.
 Selang beberapa bulan aku merasa nyaman, aman dan bahagia. Bahagia karena aku bisa memberikan sedikit uang dan bisa membantu perekonomian kelurgaku. Sejak aku nikah dengan mas Yanto perekonomian keluargaku sedikit berubah, karna mas yanto selalu memberiku uang belanja yang bisa di bilang lumayan banyak dan aku menyisihkan sebagian untuk aku berikan kepada ibuku untuk menyekolahkan adik-adikku.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, di tahun ke tiga setelah aku menikah dengan mas Yanto dan memiliki seorang anak sikap mas Yanto sedikit berubah, dia juga sudah membatasi/memberikan uang sangat sedikit kepadaku. Jangankan untuk memberikan kepada orangtuaku untuk beli susu dan kebutuhanku saja terkadang tidak cukup.
 Aku tidak berdiam diri begitu saja melihat/merasakan keanehan yang terjadi, diam - diam aku membuntuti suamiku. Alhasil aku menemukan jawaban ternyata suamiku sedang main gila dengan janda muda yang bernama Santi (nama samaran). Santi memang seorang janda muda yang bisa di bilang sangat cantik, setiap pria yang melihatnya pasti akan tergoda dan ingin mendapatkan cintanya.
Karena merasa cemburu aku memberanikan diri untuk memasuki rumah Santi dan melabraknya yang lagi asik berbuat maksiat di dalam rumahnya. Pertengkaran hebat pun terjadi antara Aku, Suamiku dan Santi. Entah karna pesona si Santi yang begitu besar atau mungkin karna aku memang tidak secantik Santi. Maka mas Yanto menceraikan aku dan tidak memberikan aku sepeserpun hartanya, akan tetapi dari hasil sidang perceraian dia akan tetap memberikan nafkah kepada anaknya yang ikut bersamaku.
 Di tahun pertama, kedua, ketiga mas Yanto masih aktif memberikan sedikit uang untuk Heri (nama samaran) anaknya akan tetapi di tahun kelima mas Yanto sudah tidak pernah lagi memberikan uang ke Heri anaknya. Pernah suatu saat aku kehabisan uang dan beras aku coba untuk minjam ke warung yang ada d sekitar tempat tinggalku alhasil karena hutangku sudah banyak dan belum membayarnya orang warungpun tidak ingin memberikanku pinjaman. Aku bingung, Aku putus asa tidak tahu harus kemana lagi dan anakku butuh makanan aku memberanikan diri kerumah mas Yanto. Akan tetapi sewaktu aku berkunjung ke rumah mas yanto dia tidak ada di rumah, yang ada hanya Santi. Akupun memberanikan diri untuk meminjam sedikit uang kepada Santi. Bukan uang yang aku dapatkan akan tetapi aku mendapatkan makian dan omelan yang begitu sangat tidak enak untuk di dengar.
 Ditengah perjalanan pulang. Yang memang jarak dari rumah mas Yanto dan tempat tinggalku terlalu jauh aku melihat ada brosur yang menyatakan bahwa lagi membutuhkan Tenaga Kerja Wanita untuk dikirim ke Saudi akupun mengambilnya dan membawanya pulang. Alhasil setelah rembuk dengan kedua orangtuaku akhirnya mereka menyetujui keberangkatanku ke tanah Arab Saudi. Karena syarat dan masih banyak yang harus dilengkapi Ibuku rela menjual satu - satunya perhiasan (kalung) yang beratnya tidak seberapa akan tetapi cukup untuk membiayai dan melengkapi semua persyaratanku untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita di Saudi Arabia.
 Di bulan pertama (gaji awalku) ku kirimkan semua ke kampung dan menyuruh orangtuaku untuk membeli telpon genggam/hp agar aku bisa berkomunikasi dan bisa mendengar suara anakku, yang menjadi inspirasi dan penyemangat hidupku. Di bulan kedua akupun bisa membeli HP baru dan sisa gajiku aku transfer ke indo untuk kebutuhan anak dan keluargaku di kampung. Selang beberapa bulan kemudian anakku masuk sekolan Taman Kanak (TK) disinilah penderitaan batinku dimulai, dimana tidak. Aku selalu merindukan dan membayangkan betapa bahagianya jika aku ada dikampung halaman. Aku bisa menyiapkan bekal, bisa mengantar dan menunggu anakku hingga pelajar di sekolahnya usai. Akan tetapi itu hanyalah hanyalan, kenyataannya aku disini hanya sebagai kuli dan harus bekerja membanting tulang.
 Kebahagiaan pun menghampiriku setelah mendengar kabar kalau si Heri sekarang sudah masuk ke Sekolah Dasar (SD). Ingin rasanya aku pulang untuk memeluk dan mencium buah hatiku itu akan tetapi karena kontrak kerjaku yang masih berjalan 9 bulan akupun hanya bisa menangis dan menatapi fotonya dan tidak lupa untuk mendo'akannya agar selalu sehat dan menjadi sosok anak yang berbakti kepada orangtua.
Hari ini tepatnya tinggal beberapa hari lagi aku akan pulang kampung karena kontrak kerjaku sudah hampir habis dan akupun harus menandatangi kontrak baru sebelum pulang ke indo. Akupun menadatanganinya dan menambah masa kerjaku selama dua tahun ini semua aku lakukan untuk masa depan buah hatiku si Heri, karna dialah masa depanku dan aku ingin memberikan kehidupan yang layak untuknya.
 Semasa dikampung aku sangat bahagia karna aku bisa berkumpul bersama anak dan keluargaku. Aku bisa mengantarkan anakku kesekolah, bisa menyiapkan sarapan dan bekal untuk dibawanya kesekolah. Akan tetapi sayang itu cuma berlangsung satu bulan saja, karena aku harus kembali ke saudi untuk memenuhi kewajibanku.
Hari itu 15-01-2015 akupun berangkat kembali ke saudi untuk melanjutkan kontrak kerjaku selama dua tahun. aku tidak bisa menahan airmataku disepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis dan berdo'a dan membayangkan senyum manisnya.
 Harapanku untuk anakku semoga kamu tidak melupakan dan membenci ibumu ini yang tidak bisa mengasuh dan membesarkanmu layaknya teman - temanmu yang pergi dan pulang sekolah selalu diantar oleh orangtuanya. Ibu berharap kamu bisa belajar dengan sungguh - sungguh jangan lupa untuk belajar mengaji dan sholat lima waktu ya nak. Kamu jangan dengarkan perkataan tetangga yang mengatakan bahwa disini ibu kerja tidak beres, yang menyatakan kalau ibu disini kerja sebagai wanita simpanan. Kamu harus percaya ibu nak, disini ibu kerja banting tulang star jam lima pagi dan baru selesai kerja terkadang jam 12 malam itu semua untuk kamu. Kamu harus percaya ibu, ibu disini kerja hanya demi masa depanmu dan ibu tidak ingin memberikan nafkah yang haram untukmu karna ibu ingin kamu menjadi orang yang berbudi luhur dan menjadi anak sholeh mana mungkin ibu memberikan/mencarikanmu uang haram.
Sedikit pesan untuk anakku tersayang, ibu berharap kamu disana selalu baik disana. Ibu berharap kamu tidak menyimpan perasaan iri dan dengki di dalam hatimu nak, kamu harus tahu diri siapa kamu dan siapa teman - temanmu jangan kamu siksa tantemu dengan meminta ini itu yang mungkin uang yang ibu kirimkan tidak bisa membelikanmu barang tersebut. Ingat nak untuk bisa bertahan hidup saja kita harus bersyukur mungkin diluar sana lebih banyak orang - orang yang lebih sulit kehidupannya dari kita. Jika kamu inginkan sesuatu dan tantemu tidak bisa membelikanmu kamu jangan sampai punya fikiran untuk mengambil atau mencurinya. Tiada kebahagiaan di dunia ini kecuali melihatmu bahagia dan bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat.

Untuk adik Risma mbak harap kamu selalu memperlihatkan tulisan mbak ini kepada Heri dan membacakannya agar dia bisa tumbuh menjadi anak yang berbakti dan selalu bisa menghargai kehidupan yang kita jalani sekarang ini.

Jumat, 16 Januari 2015

Makna Dari Ijab Qabul

'' Tanggung jawab Suami Selepas Ijab Kabul,Saat Ijab Qabul terucap ''
”Saya terima nikahnya si.... binti si.... dengan mas kawin......di bayar tunai....”.
Singkat, padat dan jelas.Tapi tahukan makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?
Itu tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat?
Yang tersirat ialah :
Artinya: ”Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya.Dosa apa saja yang telah dia lakukan.
Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.Semua yang berhubungan dgn si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.Ak u
juga sadar,sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab,maka aku fasik,suami yang dayus dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku kerana akhirnya isteri
dan anak-anakku yg akan menarik aku masuk kedalam Neraka Jahanam.. dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah
hancur badanku.Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapa isteri, tetapi ini adalah perjanjian terus kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala ".
Jika aku GAGAL (si Suami)?
”Maka aku adalah suami yang fasik,ingkar dan aku rela masuk neraka.Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”.(HR. Muslim)
Duhai para istri...
Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu.Karena saat Ijab terucap,Arsy-Ny a berguncang karena beratnya perjanjian
yang dibuat olehnya di depan ALLAH,dengan disaksikan para malaikat dan manusia.Maka andai saja kau menghisap darah dan
nanah dari hidung suamimu,maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu...
Semoga jadi untuk pengalaman yg sudah nikah maupun yg belum...
Subhanallah.. beratnya beban yang di tanggung suami.Bukankah untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri
harus patuh kepada suami,menjalank an perintah ALLAH dan menjauhi larangan-Nya? Juga mendidik putra-putri kita nanti agar
mengerti tentang agama dan tanggung jawab.Semoga kita semua menjadi orang tua yang dapat memberikan yang terbaik untuk
anak-anak kita kelak dengan agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yang sakinah,mawadda h,dan warahmah. Aamin Yaa Rabbal'alaminn. ...