Kamis, 07 Mei 2015

Kisah Nyata - Ibu Mertuaku Sumber Malapetaka Bagiku

Aku memiliki seorang teman baik yang sudah aku kenal sejak 15 tahun silam.Ketika itu, aku di terima bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi yang berada di Kuala Lumpur. Di tempat kerja baru ku itulah akhirnya aku berkenalan dengan seorang teman perempuan yang bernama Wati. Di mataku Wati adalah seorang wanita yang cantik dan juga pandai membawa diri. Di tempat kerja, Wati adalah seorang gadis yang sederhana dan tidak sombong. Aku sangat merasa nyaman berteman dengannya, rasa nyaman inilah yang mampu membuat kami berteman sampai lebih dari 15 tahun. Aku dan Wati seringkali bertukar pendapat dan saling curhat jika kami mengalami suatu masalah.

Persahabatan kami tetap berlanjut, walaupun sekarang aku sudah pindah kerja. Walaupun kami sekarang sudah memiliki keluarga masing - masing, tetapi persahabat kami tetap berlanjut.

Kisah nyata ini bermula ketika Wati telah mengambil sebuah keputusan untuk membina mahligai rumah tangga dengan seorang pria yang aku kenali bernama Ikhsan. Aku sangat mengenal kepribadian Wati, tapi tidak dengan Ikhsan. Yang aku tahu, waktu itu Ikhsan, bekerja di salah satu perbankan saat mengejar dan mendekati Wati untuk menjadi pacarnya. Ketika itu yang aku tahu Wati sering memarahi Ikhsan agar dia menjauhinya. Karena waktu itu aku tahu bahwa Wati sudah memiliki pacar. Namun, hal itu tidak cukup kuat untuk Ikhsan terus mengejar Wati untuk menjadikannya pacar bahkan sebagai istri.

Wati yang waktu itu baru saja putus dengan pacarny, mengambil keputusan untuk menerima lamaran Ikhsan, melihat akan kesungguhan yang selalu di perlihatkan Ikhsan.

Saat acara pernikahan Wati dan Ikhsan, aku juga berkesempatan untuk hadir di acaran pernikahannya. Di acara pernikahan itu, aku melihat kebahagiaan yang terpancar dari rona wajah Wati yang mendapat gelar sebagai seorang istri. Saat itu aku juga berharap agar suatu hari nanti aku juga bisa merakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang di rasakan oleh Wati saat itu.

Wati telah di sahkan tengah mengandung, di usia perkawinannya yang telah berjalan lebih dari setahun. Wati sangat merasa bahagia sekali waktu itu, apalagi saat itu dokter mengatakan bahwa anak mereka kembar. Aku sebagai sahabat hanya bisa berdo'a semoga saja kebahagiaan mereka berlipat ganda seperti kandungannya sekarang. Namun, impian Wati untuk hidup bahagia musnah, setelah menikah dengan Ikhsan. Ikhsan yang dulunya sangat baik, sangat menyayangi Wati, Sangat mencintai Wati, kini telah berubah drastis, sekarang Ikhsan suka marah - marah kepada Wati. Bukan hanya itu saja, keluarga besar Ikhsan pun sangat membenci Wati.

Wati sering bercerita dan minta pendapat denganku tentang perlakuan buruk yang ia terima oleh Ikhsan dan Ibu mertuanya. Wati sering kali di perlakukan seperti seorang pembantu, walaupun waktu itu dia tengah hamil, namun keluarga Ikhsan selalu saja menyuruhnya untuk bersih - bersih rumah, ngepel lantai, nuci baju bahkan seluruh pekerjaan yang biasa di kerjakan oleh pembantu di kerjakan oleh Wati. Sementara itu, adik iparnya yang perempuan enak - enakan bermalas - malasan menonton tv, online, dan tidur - tiduran.

Sebagai seorang sahabat, aku sangat merasa sedih dan kasihan atas apa yang telah menimpa sahabatku itu. Namun, aku menasehati dan memberikan kata - kata nasehat kepadanya agar dia tidak merasa tertekan akan masalah yang tengah dia hadapi.

Wati seringkali bercerita kepadaku, bagaimana dia di caci maki oleh Ikhsan, tidak cukup dengan caci maki, Ikhsan bahkan sering main tangan bahkan sering kali Ikhsan menendangnya hingga terpelanting beberapa cm dari tempat asalnya. Selalu ada saja hal - hal kecil yang membawanya kepada pertengkaran. Dan hal yang paling aku sesalkan, setiap kali mereka bertengkar, pasti akhirnya Ikhsan akan menyakiti fisik Wati.

Sering kali terlintas di benak Wati untuk membawa perihal itu ke pengadilan. Namun, dia selalu memikirkan tentang nasib anak - anaknya, akhirnya Wati pun hanya mampu berdiam diri, agar rumah tangganya bisa di selamatkan.

Pernah suatu ketika, Wati berkunjung ke tempat pengobatan tradisional, disitulah akhirnya Wati mengetahui bahwa, rumah tangganya yang sedang kacau itu akibat dari ilmu hitam yang dimiliki oleh mertuanya. Pada mulanya Wati tidak ingin mempercayainya. Namun, karena banyaknya pengamal pengobatan tradisional yang ia jumpai dan kesemuanya itu mengataka hal yang sama, yaitu suaminya saat itu di bawah pengaruh guna - guna ibu mertuanya. Dan akhirnya Wati pun mempercayai hal itu.

Aku kategorikan Ibu Mertua Wati adalah sebagai orang yang sangat jahat. Karena, dia sanggup menyakiti menantu, anak, bahkan cucunya sendiri hanya untuk semata - mata mengikuti semua keinginannya.

Wati pun terus berusaha mendatangi orang - orang pintar agar bisa membuang semua pengaruh ilmu sihir yang di kirimkan oleh ibu mertuanya itu. Namun, karena ilmu yang di miliki oleh ibu mertuanya itu cukup kuat dan sangat dahsyat dan tak seorang pun yangmampu menolongnya saat itu.

Sementara itu Ikhsan yang berada di bawah pengaruh sihir ibunya, semakin tidak bisa mengendalikan dirinya. Wati yang saya akui sangat tabah dan sabar dalam menghadapi Ikhsan dan tetap ingin mempertahankan rumah tangganya demi anak - anaknya. Setiap hari dia selalu berdo'a agar rumah tangganya di selamatkan dan di pulihkan seperti sedia kala.

Rumah tangga yang di pertahankannya selama 11 tahun itu, akhirnya runtuh juga. Kini Wati menjadi seorang ibu tunggal dari 4 orang anak. Walaupun sudah di ceraikan oleh Ikhsan. Hidup Wati masih di belenggu oleh ilmu sihir mantan ibu mertuanya yang ingin melihat kesengsaraan yang Wati setelah bercerai dengan anaknya.

Semangat Wati tetap kuat untuk membesarkan ke 4 orang anaknya. Dia membuka usaha kecil - kecilan yaitu sebuah warung kelontongan untuk bisa menghidupinya dan ke 4 orang anaknya. Di waktu itu juga Wati terus berusaha untuk mengobati diri dan anak - anaknya agar terlepas dari pengaruh sihir mantan ibu mertuanya.

Akibat dari tekanan, anak - anak wati tidak bisa mengikuti pelajaran dan mendapatkan nilai yang kurang baik. Setelah puas berpikir. Akhirnya Wati mengirim salah seorang anaknya untuk belajar di sebuah pesantren yang berada di luar kota, dan itu juga berkat bantuan dari keluarga angkatnya. Walaupun sedih, tetapi Wati tidak memiliki pilihan lain, karena keluarga dari bekas suaminya sering datang mengganggu dan memberikan tekanan - tekanan yang membuat anaknya tidak bisa mengikuti pelajaran.

Karena Wati mengirim anaknya ke pesantren, bekas ibu mertuanya menjadi sangat marah dan mengirimkan ilmu sihir terhadap Wati dan anaknya Ari. Wati menjadi sangat tertekan dan putus asa untuk melanjutkan hidupnya. Hampir setiap hari Wati melihat kelibatan seorang nenek tua yang datang mengganggunya. Hampir setiap hari juga Wati terus - terusan menangis mengenangkan nasibnya. Apalagi setelah tahu Ari, anaknya yang berada di pesantren juga terkena sihir dari neneknya sehingga mengganggu pelajarannya. Untungnya Wati memiliki keluarga angkat yang cukup baik kepadanya, sehingga dia di bawa untuk berobat ke pengobatan tradisional.

Aku sangat sedih dengan apa yang telah menimpa sahabat ku itu, terkadang aku juga menangis apabila aku terkenang akan nasib yang dialami oleh sahabat baikku itu. Aku hanya bisa memberikan kata - kata penyemangat untuk Wati dan anak - anaknya. Terkadang aku juga membawa mereka untuk jalan - jalan bersama istri dan anak - anakku. Aku dan istriku sangat sedih suatu ketika keluar dari mulut anaknya Wati yang mengatakan bahwa, bapak kandungnya tidak pernah membawanya untuk jalan - jalan.

Sekarang ini Wati masih berada di bawah pengaruh sihir bu mertuanya, dan dia juga sedang berusaha untuk mengobatinya. Ingin sekali rasanya aku menghabisi nyawa ibu mertua Wati yang tidak memiliki perasaan itu.

Kata kata untuk sahabatku Wati... "Wati, aku tahu kau tabah, sabar dan kuat untuk menghadapi semua ujian ini. Sebenarnya kamu adalah seorang yang sangat istimewa karena di uji dengan ujian yang sehebat ini. Aku sebagai sahabat dan teman baikmu, hanya mampu terus terusan berdo'a agar kamu di berikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. amin"

Buat para pembaca, saya harapkan sudilah kiranya mendo'akan teman saya (Wati) agar terbebas dari pengaruh buruk ilmu sihir dari mantan ibu mertuanya. Bantulah saya dengan menyebarkan tulisan ini agar banyak orang yang bisa mendo'akan untuk kesembuhan atas teman saya Wati.

Terima Kasih



2 komentar:

  1. Apa mba wati tsb sudah coba untuk di ruqyah? Insyaallah akan terlepas dari gangguan2 sihir tsb

    BalasHapus
  2. "Saya sakit hati dengan mertua saya. Setiap kali saya teringat saat ia membentak saya bertahun-tahun yang lalu, saya rasanya mau marah dan masih kesal! Hati saya rasanya sakit setiap kali saya mengingat atau teringat-ingat kejadian itu. Hal itu membuat saya setiap kali melihat mukanya (mertua) saja sudah kesal dan mau marah!".

    Tahukah Anda kenapa ada banyak menantu yang merasa kesal, benci, marah, sedih, tertekan dan sakit hati dengan mertuanya?

    Tahukah Anda kenapa banyak sekali mertua yang memperlakukan menantunya begitu buruk sampai menantunya sakit hati dan berlinang air mata selama bertahun-tahun bahkan hingga berpuluh-puluh tahun?

    Tahukah Anda saat kita marah, benci, kesal, dendam, kecewa, sedih, dsj dengan seseorang maka sesungguhnya kita sedang mengalami “kebocoran energy?” itu sebabnya kita menjadi begitu mudah lelah dan rentan terkena penyakit karna daya tahan tubuh juga ikut menurun. Itu diluar secara LOA (Law of Attraction) ternyata kita otomatis “menarik” problem yang sejenis.

    Tahukah Anda, ternyata sakit hati dengan mertua selama bertahun-tahun, terbukti bisa sembuh dengan cepat dan tuntas hanya dengan teknologi… https://goo.gl/UqVJzd

    Baca kisah nyata bagaimana seorang menantu baik hati yang terluka hatinya karna perlakuan buruk mertua, berhasil menyembuhkan luka batin di hatinya dan melanjutkan hidupnya dengan bahagia, hanya di… https://goo.gl/UqVJzd

    BalasHapus